ADINDA P. W. MULYANA

UNIVERSITAS PATTIMURA PENDIDIKAN MATEMATIKA

Selamat Datang Di Blog Saya Adinda P. W. Mulyana

Minggu, 01 Januari 2023

MATERI KELAS 11_( INDUKSI MATEMATIKA )

 

v Kompetensi Dasar  dan Indikator

 

Kompetensi dasar

Indikator

3.1 Menjelaskan metode pembuktian pernyataan matematis berupa barisan, ketidaksamaan, keterbagian dengan induksi matematika.

 

3.1.1  Menjelaskan pengertian induksi matematika

 

3.1.2 Menjelaskan prinsip induksi matematika

 

3.1.3 Menerapkan prinsip induksi matematika dalam membuktikan rumus jumlahan barisan bilangan

 

3.1.4 Menerapkan prinsip induksi matematika dalam membuktikan pernyataan keterbagian

 

3.1.5 Menerapkan prinsip induksi matematika dalam membuktikan pernyataan ketidaksamaan

 

4.1 Menggunakan metode pembuktian induksi matematika untuk menguji pernyataan matematis berupa barisan,mketidaksamaan, keterbagian.

 

4.1.1 Mengaplikasikan Metode pembuktian dalam masalah kontekstual.


 

 

 

 

 

 

 

 

v Peta Konsep

 


 


v Materi

A.      Pengertian Induksi matematika

Induksi matematika adalah metode pembuktian yang sering digunakan untuk menentukan kebenaran dari suatu pernyataan yang diberikan dalam bentuk bilangan asli. Induksi matematika merupakan teknik pembuktian yang baku didalam matematika. Induksi matematika dapat melakukan pembuktian kebenaran suatu pernyataan matematika yang berhubungan dengan bilangan asli, bukan untuk menemukan formula.

B.      Prinsip Induksi Matematika

Induksi matematika memiliki beberapa prinsip, Misalkan P(n) merupakan suatu pernyataan bilangan asli.  Pernyataan P(n) benar jika memenuhi langkah berikut ini:

1.     Langkah Awal (basic Step): P(1) benar.

2.     Langkah Induksi (induction Step): jika P(k) benar,

 maka P(k+1) benar, untuk setiap k bilangan asli.

Pada proses pembuktian dengan prinsip Induksi Matematika, untuk langkah awal tidak selalu dipilih untuk n=1, n= 2, dan n= 3, tetapi dapat dipilih sembarang nilai n sedemikian hingga dapat mempermudah supaya langkah awal terpenuhi . selanjutnya, yang ditemukan pada langkah awal merupakan modal untuk langkah induksi. Artinya, jika P(1) benar, maka P(2) benar, jika P(2) benar maka P(3) benar begitu seterusnya hingga disimpilkan P(k) benar. Dengan menggunakan P(k) benar maka akan ditunjukkan P(k+1) benar. Jika P(n) memenuhi kedua prinsip induksi matematika, maka formula P(n) terbukti benar. Jika salah satu dari kedua prinsip tidak dipenuhi, maka formula P(n) salah.

C.       Bentuk-bentuk Penerapan Induksi Matematika

a)    Penerapan Induksi matematika pada Barisan bilangan

Misalkan ada sebuah barisan bilangan asli N=1,2,3,4,5......,n. Diketahui bahwa jumlahan dari barisan pertama sampai ke n adalah . Dari pernyataan tersbut akan dibuktikan bahwa  adalah jumlahan dari barisan bilangan asli N dari 1 sampai n.

Akan digunakan induksi matematika untuk membuktikan penyataan tersebut.

Buktikan bahwa 1+2+3+....+n= .

1.     Langkah basis P(1)

= ==  benar

2.     Langkah induksi

Anggap p(k) benar, sehingga hipotesis kita adalah

sehingga dapat menggunakan hipotesis untuk membuktikan bahwa P(k+1) benar, 

kita akan menggunakan ruas kiri dan menggunakan hipotesis induksi untuk memperoleh bentuk pada ruas kanan.

 =  

=

=

=

=  benar

Setelah membuktikan langkah 1 dan 2 benar dengan menggunakan induksi matematika kita dapat menyimpulkan bahwa P(n) benar untuk setiap bilangan asli n.

Contoh :

Suatu penyataan menyatakan bahwa jumlahan bilangan ganjil yang berurutan . Buktikan pernyataan bahwa pernyataan tersebut benar!

1.     Langkah basis P(1)=1

  benar

2.     Langkah induktif

Anggap P(k)= benar,

Akan dibuktikan bahwa P(k+1) juga benar

 

P(k+1)=

 =

 =

 = benar

 

b)    Penerapan Induksi matematika pada Keterbagian

Sebelum kita melangkah lebih jauh tentang penerapan induksi matematika, perlu ditegaskan makna keterbagian dalam hal ini, yaitu habis dibagi bukan hanya dapat dibagi. Tentu kamu dapat membedakan antara dapat dibagi dengan habis dibagi. Misalnya, 32 habis dibagi 4, tetapi 32 tidak habis dibagi oleh 6. Pada subbab ini, kita akan mengkaji bagaimana penerapan prinsip induksi matematika pada konsep keterbagian suatu formula bilangan asli. Mari kita cermati masalah berikut ini.

Contoh 1

Dengan induksi matematika tunjukkan bahwa  habis dibagi 4, untuk n bilangan asli.

Penyelesaian:

Kita misalkan P(n)= dengan n bilangan asli

a.      Langkah basis

Untuk n(2) maka  = 25-1=24 habis dibagi 4. benar

b.     Langkah induksi

Anggap P(k)  habis dibagi 4 (hipotesis), maka akan ditunjukkan P(k+1)= juga habis dibagi 4.

 = 5.

 = (4+1).

 = , dengan   kelipatan 4 pasti habis dibagi 4 dan

  (hipotesis) habis dibagi 4

Karena P(n) memenuhi kedua prinsip induksi matematika maka terbukti bahwa  habis dibagi 4, untuk n bilangan asli.

Contoh 2

Buktikan bahwa  habis dibagi 8 untuk setiap n bilangan asli!

Penyelesaian:

Kita misalkan P(n)= habis dibagi 8 untuk setiap n bilangan asli

a.      Langkah basis

P(2)= = = 80 habis dibagi 8. benar

b.     Langkah induksi

Anggap P(k)  habis dibagi 8 benar (hipotesis). Akan dibuktikan bahwa P(k+1)  habis dibagi 8 juga benar.

Bukti: 

  =

 =

 =

 =

 =  + , dg  adalah kelipatan 8 pasti habis dibagi 8

  habis dibagi 8 (hipotesis)

Karena P(n) memenuhi kedua prinsip induksi matematika maka terbukti bahwa habis dibagi 8 adalah benar, untuk setiap n bilangan asli.

 

c)     Penerapan Induksi matematika pada Ketidaksamaan (ketaksamaan)

Pada subbab ini kita akan memperluas kajian penerapan prinsip induksi matematika dalam formula yang dinyatakan dengan ketidaksamaan matematik. Untuk lebih jelasnya mari kita cermati contoh berikut ini.

Contoh 1

Buktikan bahwa  untuk  dan n bilangan asli.

Penyelesaian:

Kita misalkan P(n)  untuk  dan n bilangan asli.

a.      Langkah basis

P(5)=  

= 20< 32 benar

b.     Langkah induksi

Anggap P(k)=  benar untuk  (hipotesis), akan dibuktikan bahwa P(k+1)=  juga benar.

Bukti:

     =

 <  (hipotesis)

 <

 <

 = 2.

 =

Karena P(n) memenuhi kedua prinsip induksi matematika maka terbukti bahwa benar  untuk  dan n bilangan asli.

 

Contoh 2

Buktikan  untuk setiap  dengan n adalah bilangan asli.

Penyelesaian:

Kita misalkan P(n)=  untuk setiap  dengan n adalah bilangan asli.

a.      Langkah basis

P(3) =

=

= 16 < 18 benar

b.     Langkah induksi

Anggap P(k)=  benar untuk   (hipotesis), selanjutnya akan dibuktikan bahwa P(k+1)=  juga benar.

Bukti:

  =

<

<

= 2 (

= 2 benar

Karena P(n) memenuhi kedua prinsip induksi matematika maka terbukti bahwa untuk setiap  dengan n adalah bilangan asli.

d)    Aplikasi induksi matematika dalam masalah kontekstual

Induksi matematika adalah metode pembuktian suatu pernyataan, kita akan gunakan metode ini untuk membuktikan suatu pernyataan yang ada dalam kehidupan nyata.

Misalkan ada suatau acara yang dihadiri oleh beberapa orang, pada acara tersebut setiap orang yang hadir saling berjabatangan, banyaknya jabatangan tersebut dapat dinyatakan dengan jumlahan barisan seperti berikut:

P(n)= 1+2+3+....+(n-3)+(n-2)+(n-1) = , untuk n adalah banyaknnya orang dan n  (jabatanagn minimal dilakukan oleh dua orang. Buktikan bahwa pernyataan tentang banyaknya jumlah jabatangan tersebut adalah benar.

1+2+3+....+(n-3)+(n-2)+(n-1) = ,

Bukti:

a.      Langkah basis

P(2) = == 1 benar

b.     Langkah induksi

P(n=k) Anggap P(k) benar, sehingga hipotesis kita adalah  sehingga dapat menggunakan hipotesis untuk membuktikan bahwa P(k+1) benar,   =

Kita akan menggunakan ruas kiri dan menggunakan hipotesis induksi untuk memperoleh bentuk pada ruas kanan.

=  

 

 

 

 

  benar

 

Setelah membuktikan langkah 1 dan 2 benar dengan menggunakan induksi matematika kita dapat menyimpulkan bahwa P(n) benar untuk setiap n .

 

 

 

 

 

 

 


 

v Uji Kompetensi

 

1.     Tunjukkan bahwa ,

2.     Buktikan bahwa  ,  dan

3.     Tunjukkan bahwa  habis dibagi 5,  dan

4.     Buktikan bahwa  dan

5.     Tunjukkan bahwa 3 adalah faktor dari ,

 

 

Selamat Mengerjakan


 

v Rangkuman

 

Induksi matematika adalah metode pembuktian yang sering digunakan untuk menentukan kebenaran dari suatu pernyataan yang diberikan dalam bentuk bilangan bulat(asli).

Induksi matematika memiliki beberapa prinsip, Misalkan P(n) merupakan suatu pernyataan bilangan asli.  Pernyataan P(n) benar jika memenuhi langkah berikut ini:

1.     Langkah Awal (basic Step): P(1) benar.

2.     Langkah Induksi (induction Step): jika P(k) benar, maka P(k+1) benar, untuk setiap k bilangan asli.

Pembutkian Induksi matematika dapat diterapkan dalam jumlahan barisan bilangan, keterbagian dan ketidaksamaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Biodata Penulis

  Nama : Adinda P. W. Mulyana Tanggal Lahir : 21 Maret 2003 Hobi : Traveling & Olah Raga Daerah Asal : Kota Surabaya  Status : Single Fr...