RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan
Pendidikan :
SMA N 1 Maluku Tengah
Mata Pelajaran : Matematika-Wajib
Kelas/Semester : XI / 1
Materi pokok :
Induksi Matematika
Waktu :
1 × 2 JP ( @ 45 menit )
A.
Kompetensi
Inti
KI
1: Menghayati
dan mengamalkan ajaran agama
yang dianutnya.
KI 2: Menghayati dan
mengamalkan perilaku
jujur,
disiplin, tanggungjawab,
peduli (gotong royong, kerjasama,
toleran, damai), santun, responsif
dan pro-aktif
dan menunjukkan sikap sebagai
bagian
darisolusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam
serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam
pergaulan
dunia.
KI 3: Memahami, menerapkan,dan
menganalisis pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif berdasarkan
rasa ingin tahunya
tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
dan humaniora dengan
wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait
penyebab
fenomena dan kejadian,
serta
menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang
kajian
yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
KI 4:
Mengolah, menalar, dan
menyaji dalam ranah
konkret
dan ranah abstrak
terkait
dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, bertindak
secara efektif dan
kreatif,serta
mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.
B.
Kompetensi
Dasar
1.1 Menghayati
dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2.1 Memiliki motivasi
internal, kemampuan
bekerjasama, konsisten, sikap disiplin, rasa
percayadiri,
dan sikap toleransi dalam
perbedaan strategi
berpikir dalam
memilih dan menerapkan
strategi menyelesaikan
masalah
2.2 Mampu mentransformasi diri dalam berpilaku jujur, tangguh
mengadapi
masalah, kritis dan disiplin dalam melakukan tugas belajar
matematika
3.1 Mendeskripsikan prinsip induksi matematika dan
menerapkannya dalam membuktikan rumus jumlah deret bilangan.
4.1
Menganalisis penerapan induksi matematika dalam kehidupan sehari-hari
C.
Indikator
Pencapaian Kompetensi:
1.1.1 Berdoa sebelum memulai aktifitas pembelajaran.
1.1.2 Menunjukkan rasa syukur kepada Sang Pencipta
ketika mampu menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan Induksi Matematika
2.1.1 Menunjukkan sikap kerjasama dalam belajar kelompok
2.2.1 Menunjukkan rasa ingin tahu dalam proses pembelajaran dan mengerjakan
tugas mandiri yang diberikan secara mandiri
3.1.1 Menjelaskan prinsip induksi matematika dalam membuktikan rumus jumlah
deret bilangan
4.1.1 Menemukan dan menjelaskan aplikasi dari induksi matematika
D.
Tujuan
Pembelajaran
1. Siswa
dapat memahami prinsip induksi matematika
2. Siswa
dapat menjelaskan prinsip induksi matematika
3. Siswa
dapat membuktikan rumus jumlah deret bilangan dengan induksi matematika
4. Siswa
dapat mengambil pelajaran berkaitan dengan sikap yang didapat dari prinsip
induksi matematika
5. Siswa
dapat mengamalkan pelajaran yang didapat di kehidupan sehari-hari
E.
Materi
Pembelajaran
Induksi matematika (mathematical induction)
adalah metode pembuktian yang sering digunakan untuk menentukan kebenaran dari
suatu pernyataan yang diberikan dalam bentuk bilangan asli. Akan tetapi sebelum
membahas mengenai induksi matematika, kita akan membahas suatu prinsip yang
digunakan untuk membuktikan induksi matematika, yaitu prinsip terurut rapi (well-ordering principle) dari bilangan asli. Seperti kita
ketahui, himpunan bilangan asli adalah himpunan yang memiliki anggota 1, 2, 3,
… yang dapat dituliskan sebagai berikut.
Setelah mengingat mengenai himpunan bilangan asli, sekarang perhatikan
prinsip terurut rapi dari bilangan asli berikut.
Prinsip Terurut Rapi Bilangan Asli
Setiap himpunan bagian yang tidak kosong dari N memiliki anggota terkecil.
Secara lebih formal, prinsip
tersebut menyatakan bahwa untuk setiap himpunan tidak kosong V yang merupakan himpunan bagian dari N, maka ada v0 anggota V sedemikian sehingga v0 ≤ v untuk setiap v anggota V.
Berdasarkan prinsip terurut rapi di
atas, kita akan menurunkan prinsip induksi matematika yang dinyatakan dalam
bentuk himpunan bagian N.
Prinsip Induksi Matematika
Misalkan S adalah himpunan bagian N yang memiliki 2 sifat:
(1) S memiliki anggota bilangan 1; dan
(2) Untuk setiap k anggota N, jika k anggota S, maka k + 1 anggota S. Maka
diperoleh S = N.
Sebelum membuktikan prinsip induksi
matematika di atas secara formal, kita akan mencoba memahaminya dengan
menggunakan efek domino seperti berikut.
Pada gambar
(a) di atas kita melihat sebaris 4 domino pertama yang ditata rapi dengan jarak
antara masing-masing domino yang berdekatan kurang dari tinggi domino.
Sehingga, jika kita mendorong domino nomor k ke kanan,
maka domino tersebut akan merebahkan domino nomor (k + 1). Proses
ini ditunjukkan oleh gambar (b). Kita tentu akan berpikir bahwa apabila proses
ini berlanjut, maka domino nomor (k + 1) tersebut
juga akan merebahkan domino di sebelah kanannya, yaitu domino nomor (k + 2), dan seterusnya. Bagian (c) menggambarkan
bahwa dorongan terhadap domino pertama merupakan analogi dari bilangan 1
menjadi anggota himpunan S. Hal ini merupakan
langkah dasar dari proses efek domino. Selanjutnya, jika k anggota S akan
menyebabkan (k + 1) anggota S, akan memberikan
langkah induktif dan melanjutkan proses perebahan domino. Sehingga, pada
akhirnya kita akan melihat bahwa semua domino akan rebah. Atau dengan kata
lain, domino yang memiliki nomor urut semua bilangan asli akan rebah. Hal ini
merupakan analogi dari S = N. Bagaimana dengan bukti formal dari prinsip induksi
matematika?
Bukti Andaikan S ≠ N. Maka
himpunan N – S bukan
merupakan himpunan kosong, sehingga berdasarkan prinsip terurut rapi, himpunan
tersebut memiliki anggota terkecil m. Karena 1 anggota
S (berdasarkan hipotesis 1), maka m > 1.
Tetapi hal ini akan mengakibatkan bahwa m – 1 juga
merupakan bilangan asli. Karena m – 1
< m dan madalah anggota
terkecil dari N – S, maka m – 1 anggota
S.
Sekarang
kita akan menggunakan hipotesis 2 bahwa k = m – 1 merupakan anggota S, maka k + 1 = (m – 1) + 1
= m juga anggota S. Akan tetapi pernyataan ini akan
kontradiksi bahwa m bukan anggota S. Sehingga N
– S adalah himpunan kosong atau dengan kata lain N = S.
Selain diformulasikan
seperti di atas, Prinsip Induksi Matematika juga dapat dinyatakan sebagai
berikut.
Untuk setiap n anggota N, misalkan P(n) merupakan suatu
pernyataan tentang n. Apabila:
1.
P(1) benar.
2.
Untuk setiap k anggota N, jika P(k) benar, maka P(k + 1) benar.
Maka P(n) benar untuk
setiap n anggota N.
Hubungan
Prinsip Induksi Matematika tersebut dengan sebelumnya adalah dengan memisalkan
S = {n anggota N | P(n) adalah benar}.
Sehingga kondisi 1 dan 2 pada Prinsip Induksi Matematika di awal secara
berturut-turut berkorespondensi dengan kondisi 1 dan 2 pada Prinsip Induksi
Matematika terakhir. Selain itu, kesimpulan S = N juga berkorespondensi dengan kesimpulan P(n) benar untuk
setiap n anggota N.
Asumsi bahwa
“jika P(k) benar”
dinamakan hipotesis induksi. Untuk membangun
hipostesis 2, kita tidak perlu menghiraukan kebenaran dari P(k), tetapi yang
perlu kita hiraukan adalah validitas dari “jika P(k), maka P(k + 1)”. Misalkan, jika kita akan menguji
pernyataan P(n): “n = n + 5”, maka
secara logis kondisi (2) adalah benar, dengan menambahkan 1 pada kedua
sisi P(k) untuk
mendapatkan P(k + 1). Akan tetapi, karena pernyataan P(1): “1 = 6” adalah
salah, kita tidak dapat menggunakan Induksi Matematika untuk menyimpulkan
bahwa n = n + 5 untuk
setiap n anggota N.
Pada
beberapa kasus, kadang P(n) bernilai salah untuk beberapa bilangan asli tertentu
tetapi bernilai benar untuk n ≥ n0. Prinsip Induksi
Matematika dapat dimodifikasi untuk mengatasi kasus seperti itu.
Prinsip Induksi Matematika (versi kedua)
Misalkan n0 anggota N dan misalkan P(n) merupakan
pernyataan untuk setiap bilangan asli n ≥ n0. Apabila:
(1) Pernyataan P(n0) benar;
(2) Untuk setiap k ≥ n0, jika P(k) benar mengakibatkan P(k + 1) benar.
Maka P(n) benar untuk semua n ≥ n0.
Berikut ini adalah beberapa contoh
yang menunjukkan bagaimana Induksi Matematika dapat digunakan untuk membuktikan
pernyataan tentang bilangan asli.
Contoh 1: Pengubinan dengan Tromino
Diberikan
suatu papan catur 2n × 2n (n > 0),
dengan salah satu persegi di bagian pojok dihilangkan, buktikan bahwa papan
catur tersebut dapat ditutup sempurna dengan tromino. (Tromino adalah gambar
yang terdiri dari 3 persegi yang sisinya saling bersinggungan, tetapi 3 persegi
tersebut tidak dalam satu barisan yang berjajar)
Bukti Pernyataan
tersebut benar untuk n = 1 karena
secara jelas papan catur 21 × 21 yang salah satu persegi bagian pojok
dihilangkan memiliki bentuk yang sama dengan tromino. Andaikan pernyataan
tersebut benar untuk k anggota N. Diberikan papan catur dengan ukuran 2k + 1 × 2k + 1 yang
salah satu persegi di bagian pojok dihilangkan. Bagilah papan catur tersebut
menjadi 4 papan catur 2k × 2k A, B, C, dan D, dengan satu di antaranya,
yaitu A, memiliki bagian yang salah satu persegi di pojok hilang. Tempatkan 1 tromino,
T, di tengah-tengah papan catur 2k + 1 × 2k + 1 sedemikian sehingga persegi-persegi
tromino tersebut berada di bagian B, C, dan D. Kemudian gunakan kasus n = k untuk menutup
bagian A, B – T, C – T, dan D – T dengan tromino. Proses tersebut akan menutup
papan catur 2k + 1 ×
2k + 1 tepat
sempurna dengan tromino-tromino. (Gambar di bawah ini mengilustrasikan untuk
kasus n = 3).
Contoh 2: Jumlah n Bilangan
Asli Pertama
Buktikan untuk setiap n anggota N, jumlah dari n bilangan asli pertama diberikan oleh rumus,
Bukti Kita
akan mencoba membuktikan pernyataan di atas dengan Prinsip Induksi Matematika
yang dibahas di awal. Misalkan S adalah
himpunan yang memuat n anggota Nsedemikian sehingga rumus di atas bernilai benar. Kita
harus menguji apakah kondisi (1) dan (2) pada Prinsip Induksi Matematika
terpenuhi. Jika n = 1, maka 1 = 1/2 ∙ 1 ∙ (1 +
1) sehingga 1 anggota S, dan (1)
terpenuhi. Selanjutnya, andaikan k anggota S maka kita akan menunjukkan k + 1 juga akan menjadi anggota S. Jika k angota S, maka
Jika kita menambahkan k + 1 pada persamaan di atas, maka akan diperoleh
Karena
persamaan di atas merupakan pernyataan untuk n = k + 1, maka kita menyimpulkan bahwa k + 1 anggota S. Sehingga, kondisi
(2) terpenuhi. Sebagai hasilnya, menurut Prinsi Induksi Matematika kita
memperoleh bahwa S = N, atau dengan kata lain persamaan tersebut berlaku
untuk semua bilangan asli.
Prinsip Induksi Matematika
Untuk setiap
bilangan bulat positif n, misalkan P(n) adalah pernyataan
yang bergantung pada n. Jika
1.
P(1) benar,
dan
2.
untuk setiap bilangan bulat
positif k, jika P(k) benar maka P(k + 1) benar
maka pernyataan P(n) bernilai benar
untuk semua bilangan bulat positif n.
Untuk menerapkan prinsip ini, kita harus melakukan dua langkah:
Langkah 1 Buktikan
bahwa P(1) benar. (langkah dasar)
Langkah 2 Anggap
bahwa P(k) benar, dan
gunakan anggapan ini untuk membuktikan bahwa P(k + 1) benar. (langkah induksi)
Perlu diingat bahwa dalam Langkah 2
kita tidak membuktikan bahwa P(k) benar. Kita hanya menunjukkan bahwa jika P(k) benar, maka P(k + 1) juga
bernilai benar. Anggapan bahwa pernyataan P(k) benar disebut sebagai hipotesis induksi.
Untuk menerapkan Prinsip Induksi
Matematika, kita harus bisa menyatakan pernyataan P(k + 1) ke dalam
pernyataan P(k) yang diberikan.
Untuk menyatakan P(k + 1),
substitusi kuantitas k + 1 ke k dalam pernyataan P(k).
Soal 1: Pendahuluan
Tentukan pernyataan P(k + 1) untuk
masing-masing pernyataan P(k) berikut.
1.
P(k): Sk =
[k²(k + 1)²]/4
2.
P(k): Sk =
1 + 5 + 9 + … + [4(k – 1) – 3] + (4k – 3)
3.
P(k): k + 3 < 5k²
4.
P(k): 3k ≥ 2k + 1
Pembahasan
1. Kita
substitusi k + 1 ke k dalam pernyataan P(k).
2. Untuk
mendapatkan pernyataan P(k + 1), kita ganti k pada
pernyataan P(k) dengan k + 1.
3. Kita
substitusi k dengan k + 1, dan kita peroleh
4. Serupa
dengan soal-soal sebelumnya, kita substitusi k pada
pernyataan P(k) dengan k+ 1 untuk mendapatkan pernyataan P(k + 1).
Ketika
menggunakan induksi matematika untuk membuktikan rumus penjumlahan (seperti
pada Soal 2), akan sangat membantu jika kita berpikir bahwa Sk + 1 = Sk + ak + 1, di mana ak + 1 adalah suku ke-(k + 1) dari penjumlahan tersebut.
Soal 2: Menggunakan Induksi Matematika
Gunakan induksi matematika untuk
membuktikan rumus
untuk semua bilangan bulat n ≥ 1.
Pembahasan Induksi
matematika terdiri dari dua bagian yang berbeda.
1. Pertama,
kita harus menunjukkan bahwa rumus tersebut benar ketika n = 1. Ketika n = 1, rumus
tersebut benar, karena
2. Bagian kedua
induksi matematika memiliki dua langkah. Langkah pertama adalah menganggap
bahwa rumus tersebut benar untuk sebarang bilangan bulat k. Langkah kedua adalah menggunakan anggapan ini untuk
membuktikan bahwa rumus tersebut benar untuk bilangan bulat selanjutnya, k + 1. Anggap
bahwa rumus
bernilai benar, kita harus menunjukkan bahwa rumus Sk + 1 = (k + 1)² benar.
Dengan
menggabungkan hasil pada langkah (1) dan (2), kita dapat menyimpulkan dengan
induksi matematika bahwa rumus tersebut benar untuk semua bilangan bulat n ≥ 1.
F.
Metode
Pembelajaran
Metode pembelajaran
koperatif (cooperative learning)
menggunakan kelompok diskusi dengan pendekatan
saintifik (scientific) dalam model pembelajaran Problem Based Learning.
G.
Media, Alat dan Sumber Pembelajaran
Media
: White Board, Tayangan Power Point dan Lembar Kerja Siswa
Alat
: Laptop, LCD
Sumber
Pembelajaran :
-
Buku Siswa Matematika Kelas XI Semester 1
-
Buku Guru Matematika Kelas XI
H.
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan |
Deskripsi
Kegiatan |
Alokasi
Waktu |
Pendahuluan |
1. Guru mengucapkan salam kepada siswa 2. Guru meminta ketua kelas memimpin do’a sebelum memulai pembelajaran. 3. Guru
memberikan motivasi 4. Guru mengecek kahadiran siswa. 5. Guru
memberikan gambaran tentang pentingnya membuktikan kebenaran suatu pernyataan
dalam kehidupan sehari-hari. 6. Sebagai
apersepsi untuk mendorong rasa ingin
tahu siswa
sehingga diharapkan dapat aktif dalam proses pembelajaran,
siswa diajak memecahkan masalah pembuktian suatu pernyataan. 7. Guru
menyampaikan indikator pencapaian kompetensi yang ingin dicapai. 8. Guru mengingatkan kembali tentang deret bilangan. |
10 menit |
Inti |
Pertemuan
pertama Fase 1: Mengorientasi
siswa kepada masalah Mengamati 1.
Guru memberikan suatu permasalahan dalam bentuk
pernyataan kontekstual tentang fenomena alam atau lingkungan. Siswa diminta
mengamati dan menyebutkan hal-hal yang
mengarah ke suatu pembuktian pernyataan tersebut (proses penalaran deduktif ) dan
sebaliknya dari kasus-kasus tersebut,apakah valid untuk menyimpulkan
kebenaran pernyataan dimaksud?(proses penalaran induktif ) 2. Dengan berkelompok siswa diminta
untuk mengamati dan menyelidiki beberapa pernyataan matematik yang diberikan,
proses penalaran deduktif, dan sebaliknya dari kasus-kasus tersebut, apakah
sudah dapat membuktikan dan menyimpulkan kebenaran dari pernyataan dimaksud
(proses penalaran induktif ) Fase 2: Mengorganisasikan
siswa Menanya
: Dengan diskusi kelompok, siswa
diminta untuk menuliskan pertanyaan yang diharapkan muncul berkenaan dengan induksi matematika. Fase
3: Membimbing
penyelidikan individu dan kelompok Mengumpulkan informasi Dengan berdiskusi kelompok siswa menggali informasi
bagaimana induksi matematika digunakan dalam pembuktian matematika. Fase
4 : Mengembangkan
dan menyajikan hasil karya Mengasosiasikan Dengan
penalaran deduktif (prinsip induksi matematika), dengan diskusi kelompok siswa di ajak untuk menalar, apakah pernyataan P(n) yang berkenaan dengan semua
bilangan asli n, jika memenuhi dua sifat P(1) benar dan Untuk setiap bilangan
asli k,jika P(k) benar maka P(k+1) juga benar, sudah dapat untuk menyimpulkan
P(n) tersebut ? Mengkomunikasikan Perwakilan dari salah satu kelompok
diminta untuk mempresentasikan hasilnya di depan kelas dan kelompok lainnya
dipersilahkan untuk membandingkan hasil diskusinya. Fase
5: Menganalisa
dan mengevaluasi proses pemecahan masalah Mengasosiasikan Peserta didik
menganalisa masukan, tanggapan dan koreksi dari guru |
35 menit |
Pertemuan kedua Fase 1: Mengorientasi
siswa kepada masalah Mengamati Dengan berkelompok siswa diminta
untuk mengamati dan menyelidiki beberapa pernyataan matematik (proses
penalaran deduktif ). Fase 2: Mengorganisasikan
siswa Menanya Dengan diskusi kelompok, siswa diminta untuk
menuliskan pertanyaan yang diharapkan muncul berkenaan dengan induksi matematika. Fase 3: Membimbing
penyelidikan individu dan kelompok Mengumpulkan
informasi Dengan
berdiskusi bersama kelompoknya siswa menggali informasi prinsip induksi matematika
dan prinsip induksi matematika yang diperluas digunakan dalam pembuktian matematika.
Serta aplikasi dari induksi matematika. Fase 4:Mengembangkan dan
menyajikan hasil karya Mengasosiasi Dengan prinsip induksi matematika
dan prinsip induksi matematika diperluas, dengan diskusi kelompok siswa diajak untuk menalar, apakah pernyataan P(n) benar untuk setiap bilangan
asli n? Dan bagaimana langkah-langkah suatu bukti dengan menggunakan prinsip
induksi matematika yang diperluas bahwa suatu pernyataan P(n) benar untuk
setiap bilangan asli n≥m, untuk suatu bilangan asli m? Mengkomunikasikan Perwakilan dari
salah satu kelompok diminta untuk mempresentasikan hasilnya di depan kelas
dan kelompok lainnya dipersilahkan untuk membandingkan hasil diskusinya. Guru
membantu siswa apabila ditemukan kesulitan atau terjadi ketidaksepahaman
antar siswa. Fase 5: Menganalisa dan
mengevaluasi proses pemecahan masalah Mengasosiasikan Peserta
didik menganalisa masukan,tanggapan dan koreksi dari guru |
35 menit |
|
Penutup |
1. Siswa
diminta menyimpulkan tentang induksi matematika. 2. Guru
memberikan PR beberapa soal pembuktian dengan induksi matematika 3. Guru mengajak siswa untuk bersyukur kepada Allah SWT
telah diberi pengetahuan tentang Fungsi Invers dengan ucapan Hamdalah
bersama-sama. 4. Guru mengucapkan salam |
10 menit |
I.
PENILAIAN
Aspek yang Dinilai |
Teknik Penilaian |
Waktu |
Sikap Agama |
Pengamatan |
Selama proses Pembelajaran |
Sikap Sosial |
Pengamatan |
Selama proses Pembelajaran |
Pengetahuan |
Tes dan Pengamatan |
Selama proses Pembelajaran |
Keterampilan |
Unjuk kerja |
Selama proses Pembelajaran |
Tindak lanjut
·
Siswa yang mendapat nilai ≥ 7 akan diberi penghargaan berupa pujian.
·
Siswa yang mendapat nilai < 7
akan diberi remedial berupa tugas membuat mindmap dari subbab yang telah
dipelajari.
Mengetahui, Guru Pamong |
|
Cirebon,
Agustus 2017 Guru
Praktikan, |
Fadjaruddin, S.Pd. NIP. 196908092005011007 |
|
Muhammad Wildan H F NIM.
1414153134 |
Kepala Sekolah |
Muhaemin, M.Pd.I NIP. 196806151997031002 |
LAMPIRAN 1
LEMBAR PENGAMATAN SIKAP
Petunjuk/Ket: Lembar ini bertujuan
untuk menilai sikap sosial setiap siswa. Guru memberikan tanda ceklis (√) pada
kolom SB/B/KB setiap siswa yang sesuai dengan hasil pengamatan.
Indikator: SB : Sangat Baik
B : Baik
KB : Kurang Baik
NO |
Nama siswa |
Rajin |
Santun |
Kerjasama |
Disiplin |
||||||||
SB |
B |
KB |
SB |
B |
KB |
SB |
B |
KB |
SB |
B |
KB |
||
1 |
Ade Liyani |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2 |
Ahmad
Rifai |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3 |
Amina Tuzzahro |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4 |
Aulia
Karina Firdaus |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
5 |
Desi Ratna
Sari |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
6 |
Dhayu
Omela |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
7 |
Dinda
Aisyah Widiastuti |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
8 |
Fadiah
Aisyah |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
9 |
Fahrur
Rozi |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
10 |
Farhan M
Romdoni |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
11 |
Gita
Yunita |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
12 |
Hudzaifah
Hamzah |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
13 |
Indra
Rizki Agung |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
14 |
Izzah
Qonitah |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
15 |
Khififah |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
16 |
Lusci |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
17 |
Mochammad
Adjie Setyadji |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
18 |
Muhamad
Sulaim Maulidi |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
19 |
Muhammad
Rifqi Marhaen |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
20 |
Munawaroh |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
21 |
Putra
Apriliansyah Rohaerdi |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
22 |
Putri
Melati |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
23 |
Rayuningsih |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
24 |
Rihan
Permana |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
25 |
Sabrina
Permata Aghni |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
26 |
Shofi
Fadilah Azizah |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
27 |
Sihabudin |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
28 |
Siti Hasti
Nurhelena |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
29 |
Susan
Apriliani |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
30 |
Titi Nur |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
31 |
Wasini |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
32 |
Wulan Nur
Safitri |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
LAMPIRAN 2
LEMBAR PENGAMATAN PENGETAHUAN
Petunjuk : Instrumen
penilaian ini berupa pengerjaan tugas yang diberikan
Soal.
a.
Instrumen
Penilaian
Tugas Kelompok
1.
Bentuk
2.
Tulislah langkah-langkah pembuktian dengan
prinsip induksi matematika pada soal berikut :
Kunci Jawaban
:
1.
N |
Nilai |
Benar /Salah |
1 |
|
Benar |
2 |
|
Benar |
3 |
|
Benar |
4 |
|
Benar |
5 |
|
Benar |
6 |
|
Benar |
7 |
|
Benar |
8 |
|
Benar |
9 |
|
Benar |
10 |
|
Benar |
Untuk 10 bilangan asli pertama tampak bahwa
pernyataan tersebut benar.
Disimpulkan bahwa pernyataan tersebut benar
untuk n bilangan asli.
2.
P(1)=
Untuk setiap bilangan asli k ,apabila P(k)
benar maka P(k+1) benar.
Kerjasama : Sangat aktif dalam aktivitas kelompok = 4
Aktif
dalam aktivitas kelompok = 3
Kurang aktif = 2
Tidak aktif = 1
Rasa ingin tahu: Sangat sering bertanya dalam aktivitas
kelompok = 4
Sering
bertanya dalam aktivitas kelompok = 3
Jarang
bertanga dalam aktivitas kelompok = 2
Tidak pernah bertanya dalam
aktivitas kelompok =1
Penilaian
Pengetahuan
Kunci Jawaban :
Benar 9 – 10 bilangan
= 4 Benar 7 -8
bilangan = 3 Benar 5- 6 bilangan
= 2 Benar
N |
Nilai |
Benar /Salah |
1 |
|
Benar |
2 |
|
Benar |
3 |
|
Benar |
4 |
|
Benar |
5 |
|
Benar |
6 |
|
Benar |
7 |
|
Benar |
8 |
|
Benar |
9 |
|
Benar |
10 |
|
Benar |
Untuk 10 bilangan asli
pertama tampak bahwa pernyataan tersebut benar.
Disimpulkan bahwa
pernyataan tersebut benar untuk n bilangan asli.
2.
1 P(1)=
3.
Untuk setiap bilangan asli k ,apabila P(k)
benar maka P(k+1) benar..........SKOR
NO |
Nama siswa |
Ketepatan Waktu Mengupulkan |
Kebenaran Jawaban |
Rapi dalam Penulisan |
Total Skor |
1 |
Ade Liyani |
|
|
|
|
2 |
Ahmad
Rifai |
|
|
|
|
3 |
Amina
Tuzzahro |
|
|
|
|
4 |
Aulia
Karina Firdaus |
|
|
|
|
5 |
Desi Ratna
Sari |
|
|
|
|
6 |
Dhayu
Omela |
|
|
|
|
7 |
Dinda
Aisyah Widiastuti |
|
|
|
|
8 |
Fadiah
Aisyah |
|
|
|
|
9 |
Fahrur
Rozi |
|
|
|
|
10 |
Farhan M
Romdoni |
|
|
|
|
11 |
Gita
Yunita |
|
|
|
|
12 |
Hudzaifah
Hamzah |
|
|
|
|
13 |
Indra
Rizki Agung |
|
|
|
|
14 |
Izzah
Qonitah |
|
|
|
|
15 |
Khififah |
|
|
|
|
16 |
Lusci |
|
|
|
|
17 |
Mochammad
Adjie Setyadji |
|
|
|
|
18 |
Muhamad
Sulaim Maulidi |
|
|
|
|
19 |
Muhammad
Rifqi Marhaen |
|
|
|
|
20 |
Munawaroh |
|
|
|
|
21 |
Putra
Apriliansyah Rohaerdi |
|
|
|
|
22 |
Putri
Melati |
|
|
|
|
23 |
Rayuningsih |
|
|
|
|
24 |
Rihan
Permana |
|
|
|
|
25 |
Sabrina
Permata Aghni |
|
|
|
|
26 |
Shofi Fadilah
Azizah |
|
|
|
|
27 |
Sihabudin |
|
|
|
|
28 |
Siti Hasti
Nurhelena |
|
|
|
|
29 |
Susan
Apriliani |
|
|
|
|
30 |
Titi Nur |
|
|
|
|
31 |
Wasini |
|
|
|
|
32 |
Wulan Nur
Safitri |
|
|
|
|
Perhitungan skor akhir :
LAMPIRAN
3
LEMBAR PENGAMATAN KETERAMPILAN
Petunjuk/Ket: Lembar ini bertujuan
untuk menilai sikap sosial setiap siswa. Guru memberikan tanda ceklis (√) pada
kolom ST/T/KT setiap siswa yang
sesuai dengan hasil pengamatan.
Indikator:
ST :
Sangat Terampil
T : Terampil
KT : Kurang Terampil
NO |
Nama siswa |
Menyajikan |
||
ST |
T |
KT |
||
1 |
Ade Liyani |
|
|
|
2 |
Ahmad
Rifai |
|
|
|
3 |
Amina
Tuzzahro |
|
|
|
4 |
Aulia
Karina Firdaus |
|
|
|
5 |
Desi
Ratna Sari |
|
|
|
6 |
Dhayu
Omela |
|
|
|
7 |
Dinda
Aisyah Widiastuti |
|
|
|
8 |
Fadiah
Aisyah |
|
|
|
9 |
Fahrur
Rozi |
|
|
|
10 |
Farhan
M Romdoni |
|
|
|
11 |
Gita
Yunita |
|
|
|
12 |
Hudzaifah
Hamzah |
|
|
|
13 |
Indra
Rizki Agung |
|
|
|
14 |
Izzah
Qonitah |
|
|
|
15 |
Khififah |
|
|
|
16 |
Lusci |
|
|
|
17 |
Mochammad
Adjie Setyadji |
|
|
|
18 |
Muhamad
Sulaim Maulidi |
|
|
|
19 |
Muhammad
Rifqi Marhaen |
|
|
|
20 |
Munawaroh |
|
|
|
21 |
Putra
Apriliansyah Rohaerdi |
|
|
|
22 |
Putri
Melati |
|
|
|
23 |
Rayuningsih |
|
|
|
24 |
Rihan
Permana |
|
|
|
25 |
Sabrina
Permata Aghni |
|
|
|
26 |
Shofi
Fadilah Azizah |
|
|
|
27 |
Sihabudin |
|
|
|
28 |
Siti
Hasti Nurhelena |
|
|
|
29 |
Susan
Apriliani |
|
|
|
30 |
Titi
Nur |
|
|
|
31 |
Wasini |
|
|
|
32 |
Wulan
Nur Safitri |
|
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar